Pengumuman:
Jam Kerja PUSKOPCUINA Senin s.d. Jumat pukul 07.30 s.d. 15.30 WIB, Efektif Per 4 Maret 2024

Kegiatan CUAL

Lokakarya BCP Credit Union Angudi Laras

Lokakarya BCP Credit Union Angudi Laras

Business Continuity Plan (BCP) adalah salah satu strategi  Credit Union “Angudi Laras” (CUAL) dalam menghadapi krisis.  Untuk itu, Pengurus – Pengawas – beserta segenap manajemen Koperasi Credit Union (CU) Angudi Laras Purworejo mengadakan Lokakarya  di Gedung OJK (Omah Jo Kmenthus), Jl. Suryo Kusuman No.17, Ngupasan, Pangenjurutengah, Kec. Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah 54114. Lokakarya dilaksanakan  selama 2 hari (12 – 13 Febr. 2024).   Acara dibuka oleh Ketua Pengurus CUAL, Pdt. Lukas E. Sukoco,, ,M.Th.  Ia menegaskan: "Pada dasarnya kegiatan BCP adalah mengidentifikasikan masalah dan membuat kebijakan cepat dalam menghadapi masalah tersebut, serta membuat dokumennya."     Sementara, Lokakarya   difasilitasi oleh Maria CH, STP.      " Ya, Sebagai sebuah strategi, BCP merupakan proses penyusunan sistem preventif dan kuratif dalam rangka mengurangi atau mencegah dampak terjadinya krisis terhadap aktivitas bisnis yang normal"  Ungkap Maria Ch., . BCP  menekankan pada bagaimana menanggapi krisis.   Adapun krisis yang dimaksud adalah bencana alam, bencana kemanusiaan seperti: peperangan, krisis moneter, krisis politik, krisis keamanan cyber, krisis Kesehatan global, dsb..

 

Tujuan dan fungsi Business Continuity Plan (BCP) adalah untuk memperkecil efek peristiwa mengganggu tersebut pada operasional  organisasi  dan mengurangi risiko kerugian keuangan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan sesegera mungkin dari suatu peristiwa yang mengganggu.    Fungsi BCP juga adalah membantu memperkecil biaya yang berhubungan dengan peristiwa yang mengganggu tersebut dan mengurangi risiko yang berhubungan dengan itu.   Sebelum menyusun BCP, kami  memperhatikan ruang lingkup yang kemungkinan terdampak oleh krisis. Adapun ruang lingkup tersebut adalah:  Sumber Daya Manusia, Proses Bisnis, Lokasi Bisnis, Teknologi /tools yang menunjang.

-

Langkah-langkah yang kami lakukan dalam Lokakarya  BCP   adalah membuat  :  (1). Risk assessment, yakni  menganalisis risiko terdampak menggunakan ruang lingkup risiko. Kemudian membuat  (2).Business Impact Analysis yaitu  proses menentukan dan mendokumentasikan dampak bisnis dari gangguan terhadap kegiatan yang mendukung produk dan layanan utama.  Dampak bisnisnya dapat berupa revenue dan non-revenue (stakeholder/pelanggan, regulasi dan reputasi). Ini menghasilkan daftar krisis aplikasi pada IT, krisis pada fasilitas, krisis proses bisnis pada customer service dan business support.  Metodenya adalah membuat daftar seluruh sistem atau fasilitas atau aktivitas, lalu menentukan tingkat dampak (high, low, medium) dan jangka dampak (long dan short), dan terakhir menentukan sistem aplikasi atau aktivitas kritis.    Kemudian membuat  (3).Perencanaan, meliputi rencana alternatif yang dapat diimplementasikan saat krisis. Rencana juga meliputi proses kebijakan yang dibentuk dan dilakukan secara komprehensif dan mencakup semua bisnis mulai dari proses hingga keuangan.  Perencanaan ini bersifat parsial, artinya hanya unit tertentu yang terdampak misalnya marketing, keuangan, atau people management.     Selain itu juga  melakukan  (4).  Testing dan audit. Artinya setelah BCP disusun, BCP juga harus diuji coba dengan mengimplementasikan langsung pada situasi krisis. Setelah diimplementasi, perusahaan juga perlu melakukan audit.   Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif strategi yang dijalankan.

.

Dalam dokumen BCP  2024  kali ini, kami  mengutamakan  dan mencermati  pada  ancaman (a). TSUNAMI,  (b).ISU-ISU NEGATIF  tentang CUAL,   serta   (c).BCP SISTEM  IT DOWN-  yaitu ancaman  bila  sistem  "Information Technology"  terganggu.   Seluruh peserta Lokakakarya Business Continuity Plan (BCP)   Koperasi Credit Union (CU) Angudi Laras  sepakat  untuk  lebih dulu membuat dokumen BCP SISTEM  IT. DOWN  sebagai yang paling crusial ,  dan perlu diprioritaskan untuk dibuat  Business Continuity Plan-nya. "Ya, ini memang  tidak mudah.  Tapi  mari  belajar bersama untuk membuat dokumen ini," tambah Ketua CU Angudi Laras Purworejo.

Share this Post:
Ditulis oleh Lukas Eko Sukoco
Ketua Pengurus CU Angudi Laras

Artikel Terkait: